Senin, 10 Januari 2011



Kepolisian Republik Indonesia yang genap berusia 64 tahun sudah sepatutnya berbenah diri.  Masyarakat berharap agar pelayanan Polri semakin ditingkatkan karena keberadaan Polri  sangat dibutuhkan, demi terciptanya situasi kamtibmas yang mantap apalagi setelah disahkannya remunerasi di tubuh POLRI. Namun, warga juga  berharap agar personil Polri memberikan pelayanan terbaiknya demi menjaga citra korps  berseragam cokeKlat ini. Ternyata apa yang dicita-citakan masyarakat sepertinya sudah mulai menemui titik terang. Saya mendengar hal ini dari abang saya yang merasakan dampaknya secara langsung setelah beberapa hari lalu bersentuhan dengan entitas tersebut.

Beberapa hari lalu staff satu kantor abang saya ada yang kehilangan sebuah sepeda motor di bilangan daerah Lapangan Banteng. Kebetulan tidak jauh dari Polsek Sawah Besar. Sangat terasa berbeda ketika pelayanan di tubuh di instansi yang dikenal dengan birokrasi yang berbelit-belit ini menjelma menjadi full public service. Pelayanan yang ramah, tak bertele-tele bisa menjadi awal pelayanan prima di tubuh POLRI. Pertama kali seperti itu saya pun terkejut, “Ada yang bisa Saya bantu Mas?” mungkin kata-kata itu terdengar biasa jika diucapakan oleh seorang resepsionis kantor namun kata-kata itu menjadi luar biasa ketika keluar dari seorang berbalutkan seragam coklat. Ya, mungkin selama ini citra di tubuh ini sendiri kurang begitu baik, tapi hari-hari akhir ini instansi ini mampu menunjukkan perbaikan ke arah yang sangat positif yakni pelayanan prima.
            Setelah disambut secara ramah oleh seorang petugas, abang dan temannya pun dipersilahkan duduk dan kemudian berbincang sejenak mengenai kehilangan yang telah terjadi. Mereka minta Surat Keterangan Kehilangan. Surat ini sangat penting guna klaim asuransi. Dalam benak abang pun terbersit bahwa jika berurusan dengan uang maka harus dilancarkan pula dengan uang. Pun lagi-lagi abang dibuat terkejut ketika semuanya menjadi serba cepat prosesnya tanpa ada iming-iming biaya seperti yang abang ketahui sebelumnya dari teman-teman abang. Tak lebih dari 10 menit akhirnya surat keterangan pun sudah mereka dapatkan dan tidak perlu membayar apa-apa. Seketika itu pun abang menyadari bahwa ia melakukan kesalahan ketika beranggapan bahwa sebisa mungkin hindari berurusan dengan polisi karena tidak pernah ada untungnya malah yang ada sudah jatuh tertimpa tangga pula. Setelah melalui sendiri proses yang kata orang berbelit-belit itu pun abang merasa bahwa sudah sepantasnya remunerasi di tubuh instansi ini disahkan karena memang sudah sepatutnya kita memberikan penghargaan yang lebih jika kita juga mau pelayanan yang lebih baik. Bukan hanya dengan mencaci tanpa melihat mengapa hal itu dapat terjadi. Jika semua ini dapat berjalan secara kontinyu, tentu akan menjadi sebuah kepuasaan bagi masyarakat ketika pembuatan SIM, penyelesaian kasus, pengurusan SKCK dan sebagainya menjadi sangat lebih cepat, tidak bertele-tele dan tentunya dengan biaya minimal.
Semoga instansi ini dapat mempertahankan citra yang mulai membaik ini dan semakin meningkatkan pelayanannya seperti yang diharapkan dari tujuan remun itu sendiri. Amiinnn..
0 Responses

Posting Komentar